Kapabilitas

Kapabilitas

Kemampuan Mengelola Kapasitas

(Erie Sudewo)

“Bahan adalah kapasitas. Kemampuan memanfaatkan kapasitas, itulah kapabilitas”

Kalaupun setiap orang di anugerahi kapasitas tertentu, semua menjadi sia-sia tanpa manejemen. Sesederhana apa pun, kapasitas perlu dikelola. Pengelolaan, adalah hasil panjang perjalanan manusia, interaksi dan refleksinya dengan kehidupan. Itulah yang mendasari kapabilitas. Kapabilitas, dimakanai sebagai kemampuan mengelola kapasitas. Ada empat penentu kemampuan seseorang mengelola kapasitas dirinya. Empat penentu itu: komitmen, konsisten, kreativitas, dan pengalaman. Sebelum menguraikan lebih jauh, kita selisik ilustrasi mengenai hal ini.

Office boy di gedung manapun sama. Tapi bagi wartawan, itu bisa jadi cerita berbeda. Siapa tidak tertarik cerita office boy  yang paham perilaku anggota DPR di bawah meja. TKW pun jadi kisah penuh air mata dan inspirasi yang tidak habis-habisnya. Malah bisa jadi bukti pelengkap ‘salah urusnya’ negara ini. Anda tahu PRT yang selalu jadi buah bibir? PRT ini jadi warga terhormat di kampung halamannya, atau di tempat majikannya tinggal. Itulah PRT-nya SBY. Jika bisa ditulis, pasti ada sisi Cikeas yang tidak pernah tersingkap. Yang mengharu biru juga pasti ada.

Bahan berserak di mana-mana. Bukan hanya di gedongan, rumah bambu pun punya pesan. Maka jangan hanya andalkan bahan. Bahan terkadang menjebak dengan ‘logika kapasitas’-nya. Sekurus apa pun tubuh, tiba-tiba sontak merasa kekar saat taunggangi Harley Davidson. Kebahagiaan tidak selalu ada di istana, di rumah gedongan atau di rumah-rumah real estate. Kebahagiaan hakiki ada di hati nurani.

Goyangan rumput, beda eksotisnya dengan kemegahan pohon beriring. Kaki sumut yang tidak lebih besar dari sehelai rambut manusia, jadi cermin betapa sempurna Sang Khalik. Kaki semut berfungsi menahan tubuh, sedang rambut yang lebih besar bisa tegak, bisa keriting atau malah lentur saja mengikuti gerakan sisir. Berapa calsium yang dibutuhkan guna membentuk kaki nyamuk. Bagaimana mungkin binatang melata bisa bergerak secepat lari yang berkaki.

Bergantung Cara Mengelola

Bahan adalah kapasitas. Bahan tidak berarti apa-apa bila tidak dimanfaatkan. Kemampuan memanfaatkan kapasitas, itulah kapabilitas. Kasusnya sama tentang Bank Century. Namun sajian berita dan opini berbeda-beda. Orang yang otaknya encer tentu punya kesempatan lebih. Beras terbaik hanya diperoleh dari bibit baik, ditanam di lahan baik nan subur dan dengan perawatan baik yang memadai. Wanita cantik yang hanya andalkan paras, akhirnya kecewa. Yang tidak cantik pun bisa lebih menarik karena kapabilitasnya mampu mengeksplorasi kelebihan lainnya.

Kapabilitas adalah kemampuan memanfaatkan apa yang dimilikinya. Orang yang  tanggung jawabnya besar, itu bekal jadi professional andal. Siapa yang egonya rendah dan bervisi, punya bakat untuk jadi pemimpin yang baik. Yang egonya rendah, pasti tidak tamak dan tidak jahat. Yang visinya besar, selalu pertimbangkan sisi baik buruk untuk kemaslahatan ke depan. Maka bergabungnya kerendahan hati dan visi, jadilah sebuah episode yang penuh hikmah bermoral.

“Orang yang tanggung jawab besar, ia akan menjadi profesional andal. Siapa yang egonya rendah dan mempunyai visi, ia akan menjadi pemimpin yang baik”

Leave a comment